ShopDreamUp AI ArtDreamUp
Deviation Actions
Suggested Deviants
Suggested Collections
You Might Like…
Description
Tema: Petuah Bergambar
Media: Cemacem on Paper
Hai~ "Petuah Bergambar" bisa diartikan bebas sebagai "apa yang mau coba ente beritahukan (baik yang bisa menimbulkan kesan sok tahu, maupun enggak, sing penting maksud e tulus dalam kebenaran) ke teman-teman via jejaring sosial ini; sifatnya membangun atau sedikitnya bisa menginspirasi, syukur-syukur bisa menjadi 'motivasi dadakan-paksa.'
Nah, oke. Yang mau coba ane kasih tahu lewat ilustrasi seenak dengkul ini adalah...
"Xob, usahakan untuk lebih percaya terhadap diri sendiri ketimbang berusaha mempercayai setiap 'kenapa' dari orang lain yang sifatnya memaksa kamu untuk menjadi 'begitu' dari awalnya yang 'begini.' Dunia ini punya standar akan berbagai hal, tapi bukan berarti kamu 'harus' kompeten demi memenuhi suatu standar yang memiliki banyak penganut, sehingga terkesan menjadi sebuah ketidakwajaran jika kamu tidak menjadi bagian di dalamnya. Jika kamu meyakini apa yang kamu lakukan merupakan sesuatu yang berbasis pilihan akan perkara sebuah kenyamanan, lanjutkan, jalani terus. Mengapa? karena... kembali pada kalimat "Dunia ini punya standar akan berbagai hal" berarti tidak akan 'cacat' jadinya jika kamu tidak (mau) memenuhi sebuah standar yang bersifat mayoritas; 'standar' yang kamu anut akan menjadi standar baru dalam sebegitu variatifnya standar dunia (meski cenderung bersifat personal, tak apa, eksklusif)."
Kalimat di atas konteksnya soal upload-gambar di sosmed, btw. Ane rasa, mengatakan/
Media: Cemacem on Paper
Hai~ "Petuah Bergambar" bisa diartikan bebas sebagai "apa yang mau coba ente beritahukan (baik yang bisa menimbulkan kesan sok tahu, maupun enggak, sing penting maksud e tulus dalam kebenaran) ke teman-teman via jejaring sosial ini; sifatnya membangun atau sedikitnya bisa menginspirasi, syukur-syukur bisa menjadi 'motivasi dadakan-paksa.'
Nah, oke. Yang mau coba ane kasih tahu lewat ilustrasi seenak dengkul ini adalah...
"Xob, usahakan untuk lebih percaya terhadap diri sendiri ketimbang berusaha mempercayai setiap 'kenapa' dari orang lain yang sifatnya memaksa kamu untuk menjadi 'begitu' dari awalnya yang 'begini.' Dunia ini punya standar akan berbagai hal, tapi bukan berarti kamu 'harus' kompeten demi memenuhi suatu standar yang memiliki banyak penganut, sehingga terkesan menjadi sebuah ketidakwajaran jika kamu tidak menjadi bagian di dalamnya. Jika kamu meyakini apa yang kamu lakukan merupakan sesuatu yang berbasis pilihan akan perkara sebuah kenyamanan, lanjutkan, jalani terus. Mengapa? karena... kembali pada kalimat "Dunia ini punya standar akan berbagai hal" berarti tidak akan 'cacat' jadinya jika kamu tidak (mau) memenuhi sebuah standar yang bersifat mayoritas; 'standar' yang kamu anut akan menjadi standar baru dalam sebegitu variatifnya standar dunia (meski cenderung bersifat personal, tak apa, eksklusif)."
Kalimat di atas konteksnya soal upload-gambar di sosmed, btw. Ane rasa, mengatakan/
membahas hal seperti ini relevan adanya, mengingat trend-budaya upload-gambar bisa memicu ketidakjujuran kamu akan kekhasan yang dimiliki...
Misal, kita ambil contoh seperti:
Di friendlist Facebook kamu 'kubu' gambar-uploader terdiri dari realist(-ic)-style based dan anime-style based yang menjadi mayoritas, kamu yang notabene pecinta surealis macem Ben Tolman kemudian merasa berbeda, merasa malu karenanya, perlahan secara berkala mendapat sugesti negatif yang memicu penurunan rasa percaya diri untuk mengupload karya, selanjutnya, penurunan semangat menggambar karena merasa tidak kompeten, perlu menjadi bagian dari sebuah mayoritas jika ingin mendapat apreasiasi dengan range minimal berupa Like.
Nah jangan sampai begitu lah xob... bisa kaku nih Beranda fb sama senyum 'puas' milik kau~ Hehe.
Well, penjelasan soal ilustrasi ane... hehe, gimana jelasinnya yak? Jadi, kepala gede dengan mata tertutup yang terkesan dipaksakan itu maksudnya mindset ane yang berusaha menekankan sikap masabodo soal kompetensi dan tjuap-tjuap rang-orang (kalau misalnya ada yang komen buruk). Orang yang lagi menggambar (ceritanya) itu melambangkan keteguhan ane, sedangkan bagian kepala terbelah dengan isi warna-warni yang dikomentari (ceritanya) dua siluet mini adalah hal-hal menakjubkan yang dijadikan landasan dalam berkarya, nah sisa part lainnya cuma pemanis doang (ceritanya, diharapkan manis).
Jadi?
Bikin kesimpulan sendiri oke! Moso nda ngerti :/
Misal, kita ambil contoh seperti:
Di friendlist Facebook kamu 'kubu' gambar-uploader terdiri dari realist(-ic)-style based dan anime-style based yang menjadi mayoritas, kamu yang notabene pecinta surealis macem Ben Tolman kemudian merasa berbeda, merasa malu karenanya, perlahan secara berkala mendapat sugesti negatif yang memicu penurunan rasa percaya diri untuk mengupload karya, selanjutnya, penurunan semangat menggambar karena merasa tidak kompeten, perlu menjadi bagian dari sebuah mayoritas jika ingin mendapat apreasiasi dengan range minimal berupa Like.
Nah jangan sampai begitu lah xob... bisa kaku nih Beranda fb sama senyum 'puas' milik kau~ Hehe.
Well, penjelasan soal ilustrasi ane... hehe, gimana jelasinnya yak? Jadi, kepala gede dengan mata tertutup yang terkesan dipaksakan itu maksudnya mindset ane yang berusaha menekankan sikap masabodo soal kompetensi dan tjuap-tjuap rang-orang (kalau misalnya ada yang komen buruk). Orang yang lagi menggambar (ceritanya) itu melambangkan keteguhan ane, sedangkan bagian kepala terbelah dengan isi warna-warni yang dikomentari (ceritanya) dua siluet mini adalah hal-hal menakjubkan yang dijadikan landasan dalam berkarya, nah sisa part lainnya cuma pemanis doang (ceritanya, diharapkan manis).
Jadi?
Bikin kesimpulan sendiri oke! Moso nda ngerti :/
Image size
567x567px 300.5 KB
© 2014 - 2024 emonmanki
Comments0
Join the community to add your comment. Already a deviant? Log In